Jumat, 28 Oktober 2011

PANDUAN SEDERHANA COLOUR MATCHING CAT TEMBOK


I.     PENDAHULUAN


Colour Matching merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam industri cat, yang berperan dalam menentukan warna baru atau warna pesanan.

Pada perusahaan cat modern, untuk mengetahui komposisi warna, ataupun untuk mengetahui arah warna sudah menggunakan tehnologi computer yang di disain khusus, misalnya penggunaan Spectrophotometer seperti yang sudah di pergunakan oleh perusahaan Trichem Paint.
Akan tetapi, seorang Colour Matcher tetap mempunyai peran yang tidak kalah penting dalam menganalisa suatu warna.

Berangkat dari permasalahan di atas, saya coba menyusun panduan colour matching khusus untuk cat tembok dan sintetik dengan harapan dapat membantu dalam colour matching di produksi dengan cara yang lebih mudah, cepat, akurat dan efisien dalam penggunaan pigment pasta.

Saya menyadari bahwa buku panduan ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran tentu sangat membantu untuk perbaikan.



Cikande, 07 Agustus 2010




Suparyanto Rahardjo







II.           PENGETAHUAN DASAR COLOUR MATCHING


A.     PENGERTIAN UMUM

Cat adalah suatu produk yang di hasilkan dari pencampuran berbagai material yang berfungsi untuk melindungi ( proteksi ), dan atau menghiasi ( dekorasi ) suatu obyek atau permukaan dengan cara melapisi permukaan obyek tsb.
Cat dapat di aplikasikan ke hamper seluruh obyek; tembok, kayu, logam, plastic, kanvas sampai jalan raya.

Warna adalah suatu efek yang di pantulkan oleh suatu obyek atau material dengan bantuan cahaya dan di terima oleh indra penglihatan kita.




Tinter / Colour Matcher adalah personal / orang yang melakukan kegiatan pencocokan warna untuk mendapatkan warna yang sesuai.



B.     PEMBAGIAN WARNA

1.    Warna Primer / Dasar

Adalah suatu warna yang tidak dapat di buat oleh / dari warna lain.
Warna primer terdiri dari 3 warna :

BLUE, RED, YELLOW


2.    Warna Sekunder / Turunan

Adalah suatu warna yang di peroleh dari hasi pencampuran 2 warna primer.

Warna sekunder ada 3 warna :

Green   =  adalah hasil pencampuran Blue + Yellow
Violet    =  adalah hasil pencampuran Blue + Red
Orange =  adalah hasil pencampuran Red + Yellow



3.    Warna Tersier

Adalah suatu warna yang di peroleh dari pencampuran 2 warna atau lebih, baik dari warna primer maupun sekunder. Jumlah warna tesier tidak terhingga

Khusus untuk  Hitam dan Putih bukan merupakan warna, karena tidak dapat di buat oleh atau dari warna lain. Dalam matching colour Hitam dan Putih tidak dapat merubah warna awal, akan tetapi hanya pemberi arah warna.



C.     SPECTRUM WARNA



Ultra          violet         blue           green            yellow  orange           red            infra
Violet                                                                                                                     red

         400         450          500          550            600              650           700          750

I__________________________________________________________________I
    Panjang gelombang warna ( Nanometer ) yang dapat di tangkap mata manusia






Segitiga kromatik untuk colour matching


                                      Blue


                   








Yellow                                                                    red


-      Sejajar garis segitiga adalah campuran 2 warna primer
-      Di dalam area segitiga adalah campuran dari ketiga warna primer, yang di bedakan oleh kuantitasnya









                                       -------------------------









III.          PERMASALAHAN – PERMASALAHAN DALAM COLOUR MATCHING



Sering kali dalam matching suatu warna kita di hadapkan pada suatu masalah ketepatan dalam menganalisa suatu warna, sehingga waktu dan biaya yang di butuhkan sangat besar.

Masalah tersebut biasanya timbul karena kita tidak tepat dalam mengambil keputusan pigment atau pasta yang kita pergunakan untuk mendapatkan warna yang sesuai. Bahkan terkadang kita ambil jalan pintas dengan menambahkan pigment pasta yang tidak perlu / oposit colour.

Untuk meminimalisir resiko warna tidak sesuai / tidak tercapai / terbakar, di perlukan seorang colour matcher yang handal.

Beberapa persyaratan untuk menjadi seorang colour matcher yang handal :

1.   tidak buta warna
2.   berbakat
3.   teliti
4.   mengenal dengan baik arah warna
5.   mencintai profesi
6.   daya imajinasi
7.   kreatif
8.   motivasi tinggi
9.   tanggung jawab

Kita sepakat bahwa penyimpangan warna tidak hanya terjadi karena kurang handalnya sang colour matcher, tetapi dengan di punyainya criteria di atas, resiko penyimpangan warna dapat di minimalisir.




Faktor penyebab terjadinya penyimpangan warna selain oleh colour matcher antara lain :

1.   akurasi timbangan
2.   formula base
3.   perbedaan material extender / filler
4.   jenis pasta
5.   hiding power / strength pigment pasta
6.   kontaminasi warna lain ( misal tangki yg tidak di bersihkan dahulu setelah di pakai untuk warna lain )
7.   temperature pengeringan

·        Pastikan untuk matching warna produksi formula base maupun jenis pastanya sama dengan kondisi standard.




IV.         LANGKAH – LANGKAH COLOUR MATCHING


Ada beberapa langkah yang bisa membantu mempermudah dalam colour matching, antara lain :

1.     Tentukan warna yang paling dominan dan warna pelengkapnya
2.     Usahakan maksimal menggunakan 4 ( empat ) tinting colour
3.     Disarankan base dalam kondisi temperatur ruang ( max temperature 35°C )
4.     Timbang dalam jumlah kecil, masukkan warna dominan lebih dahulu sesuai analisa, mix rata dan lihat arah warna
5.     Tambahkan warna pelengkap sedikit demi sedikit sampai mendekati warna yang di inginkan
6.     Aplikasi di kertas coating dengan aplikator yang sesuai
7.     Pengeringan dengan alat usahakan tidak terlalu panas dan terlalu dekat
8.     Crosscheck dengan spectrophotometer, maupun secara visual



V.          COLOUR MATCHING DENGAN SPECTROPHOTOMETER


Mata kita tidak dapat mengkuantisasi warna secara akurat, secara visual kita akan menpersepsikan warna secara verbal yang dapat berubah atau berbeda setiap orang, tergantung pencahayaan. Tetapi jika menggunakan colorimeter maka warna dapat di ekspresikan secara numeris sesuai standard internasional. Colorimeter mempunyai sensitivitas sebagaimana di miliki mata manusia, namun karena alat ini menggunakan sumber cahaya dan metode pencahayaan yang sama, kondisi pengukuran akan selalu sama, meskipun pengukuran di lakukan siang atau malam, di dalam atau di luar ruangan.

SATUAN WARNA   L*a*b*

Pada satuan warna L*a*b* atau CIELAB, L* menandakan Lightness, sementara a* dan b* merupakan koordinat cromaticity.
a* + adalah arah warna merah, a* - adalah arah warna hijau, b* + adalah arah warna kuning dan b* - adalah arah warna biru.






















Dari gambar di atas dapat di simpulkan bahwa :


1.     UNTUK WARNA KELOMPOK MERAH
- Apabila nilai a +, maka warna tersebut lebih merah dari std
- Apabila nilai a -, maka warna tersebut kurang merah
- Apabila nilai b +, maka warna tersebut lebih kuning dari std
- Apabila nilai b -, maka warna tersebut lebih biru dari std
@ tidak ada warna merah yang kurang atau lebih hijau !


2.       UNTUK WARNA KELOMPOK KUNING
- Apabila nilai a +, maka warna tersebut lebih merah dari std
- Apabila nilai a -, maka warna tersebut lebih hijau dari std
- Apabila nilai b +, maka warna tersebut lebih kuning dari std
- Apabila nilai b -, maka warna tersebut kurang kuning
@ tidak ada warna kuning yang kurang atau lebih biru !


3.      UNTUK WARNA KELOMPOK HIJAU
- Apabila nilai a +, maka warna tersebut kurang hijau
- Apabila nilai a -, maka warna tersebut lebih hijau dari std
- Apabila nilai b +, maka warna tersebut lebih kuning dari std
- Apabila nilai b -, maka warna tersebut lebih biru dari std
@ tidak ada warna hijau yang kurang atau lebih merah !


4.       UNTUK WARNA KELOMPOK BIRU
- Apabila nilai a +, maka warna tersebut lebih merah dari std
- Apabila nilai a -, maka warna tersebut lebih hijau dari std
- Apabila nilai b +, maka warna tersebut kurang biru
- Apabila nilai b -, maka warna tersebut lebih biru dari std
@ tidak ada warna biru yang kurang atau lebih kuning !